Transformasi Paradigma Strategi Pertahanan
Pangdam VI Mulawarman, Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, menegaskan bahwa penempatan KHAN ini adalah langkah strategis yang sangat penting.
Ia menyoroti bahwa pengamanan terhadap Ibu Kota Nusantara (IKN) dan wilayah Kalimantan tidak lagi bergantung pada kekuatan statis yang rentan diserang balik.
Sebaliknya, pertahanan kini didasarkan pada jaringan sistem yang bergerak, akurat, dan sulit dilumpuhkan musuh.
“Kehadiran KHAN di Tenggarong harus dilihat sebagai elemen vital dalam sebuah sistem pertahanan yang terintegrasi,” ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (4/10/2025).
Konsep Sistem Pertahanan Terintegrasi
Mayjen Rudy menjelaskan bahwa penempatan sistem KHAN merupakan bagian
dari konsep smart defense posture, yaitu mengintegrasikan alat tempur ke dalam sistem komando-tembak, intelijen, serta Intelligence, Surveillance,
and Reconnaissance (ISR) dan sistem pertahanan udara. Konsep ini menekankan kecepatan dan koordinasi yang tinggi.
Ketika ada ancaman dari laut maupun udara, sistem deteksi seperti radar dan
drone (ISR lokal) akan mengirimkan data secara real-time ke pusat komando.
Data ini kemudian digunakan untuk mengaktifkan peluncur KHAN dari lokasi tersembunyi, sehingga mengurangi risiko sistem pertahanan menjadi rentan terhadap serangan balik.
Keunggulan Taktis Sistem KHAN
Keunggulan taktis dari sistem KHAN terletak pada mobilitas dan akurasinya. Dengan jangkauan hingga 280 kilometer, KHAN mampu menjangkau wilayah perbatasan maritim, pulau-pulau terdekat, dan infrastruktur penting di IKN. Alat ini sangat strategis sebagai daya gentar yang luas, karena mampu memberi perlindungan sekaligus deterrence terhadap ancaman dari berbagai arah.
Sistem navigasi gabungan INS + GPS + GLONASS juga memastikan tingkat akurasi
tinggi, yang krusial untuk membidik sasaran bernilai tinggi seperti pusat komando musuh, radar, atau gudang logistik, dengan kerusakan kolateral yang minim.
Harapan dan Dampak Strategis
Dengan penempatan sistem KHAN ini, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan strategi pertahanan yang modern, adaptif, dan terintegrasi.
Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan daya tahan dan ketahanan wilayah, sekaligus menjamin keamanan strategis nasional secara menyeluruh.
Sistem ini tidak hanya memperkuat kekuatan pertahanan Indonesia di masa
depan, tetapi juga menunjukkan arah baru dalam pengelolaan keamanan nasional yang berbasis teknologi dan jaringan.