Partisipasi Tim Indonesia di Festival Layangan Internasional Fano 2025

Partisipasi Tim Indonesia di Festival Layangan Internasional Fano 202

 
VEGASHOKI88 Pemain layangan asal Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, Kaspianor Ridani dan Hirdiansyah, akan tampil pada Festival Layangan Internasional Fano (Fano International Kite Fliers Meeting) 2025 di Pulau Fano, Denmark.

Promosi Budaya Nusantara di Denmark

 
Konfirmasi keberangkatan dan promosi budaya
Kaspianor dikonfirmasi di Kandangan, Kabupaten HSS, Jumat tengah malam, bahwa dirinya dan

Hirdiansyah akan tampil bersama Tim Pelayang Indonesia untuk mempromosikan budaya Nusantara di Denmark pada 14-21 Juni 2025.

 
Pertemuan dengan Menteri Kebudayaan RI
Sebelum berangkat, Kaspianor menyebutkan bahwa tim Pelayang Indonesia sempat bertemu dengan Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, di Jakarta pada Kamis (12/6).

 
Keberangkatan menuju Denmark
Selanjutnya, tim berangkat melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Jumat (13/6), menuju

Denmark dan tiba di Bandara Copenhagen (CPH) disambut perwakilan Dubes RI untuk Denmark pada Sabtu (14/6).

Momen Berkesan dan Sambutan Hangat

 
Pawai mengenakan pakaian adat
Kaspianor menuturkan bahwa momen yang mengesankan terjadi keesokan harinya, saat tim Indonesia melakukan pawai dengan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.

 
Pelaksanaan festival dan kegiatan yang dilaksanakan
Festival layangan internasional berlangsung di Pantai Rindby hingga utara Fano Bad, dengan berbagai

kegiatan seperti pameran, kompetisi, hingga acara sosial yang mempererat hubungan antar peserta internasional.

 
Sambutan dari panitia dan acara arak-arakan
Tim Indonesia juga mendapat sambutan hangat dari panitia Fano World Kite Festival 2025, termasuk acara jamuan di kediaman panitia penyelenggara.

Saat pawai, Kaspianor dan Hirdiansyah mengenakan pakaian adat Banjar dan suku Dayak Meratus, turut memeriahkan acara arak-arakan layangan berkeliling Kota Fano.

Pesan dan Harapan dari Tim Indonesia

 
Promosi budaya Indonesia dan maknanya
Kaspianor menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi ajang promosi budaya Indonesia yang bermakna di mata dunia internasional.

 
Tantangan cuaca ekstrem dan adaptasi
Ia menambahkan bahwa tim Indonesia menghadapi tantangan cuaca ekstrem saat melakukan ujicoba

layangan Dandang di Fano, dengan angin deras dan suhu berkisar 7-17 derajat Celsius.

Meskipun demikian, mereka tetap bersemangat dan tampil maksimal.

 
Penghargaan dari Wali Kota Fano
Sebagai apresiasi, Wali Kota Fano mengundang seluruh anggota Tim Pelayang Indonesia untuk

menghadiri acara makan malam, sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan terhadap kontribusi Indonesia di festival bergengsi ini.

Tentang Festival Layang-layang Internasional Fano 2025

 
Sejarah dan makna festival
Festival Layang-layang Internasional Fano ke-41 diselenggarakan pada tahun 2025, menjadi ajang

berkumpulnya penggemar layang-layang dari berbagai negara untuk berbagi teknik, seni, dan budaya melalui layang-layang.

 
Partisipasi sebagai diplomasi budaya
Partisipasi tim Indonesia tidak sekadar kompetisi, tetapi juga sebagai diplomasi budaya yang

memperkenalkan kekayaan tradisi Nusantara kepada dunia internasional.

 
Keberagaman budaya Indonesia di kancah internasional
Tim Pelayang Indonesia yang terdiri dari perwakilan berbagai daerah membawa layang-layang tradisional

khas setiap wilayah, mewakili keberagaman budaya Indonesia di tingkat internasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *