Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Gorontalo, Getaran Terasa Hingga Nunukan

Guncangan Gempa Terasa Hingga Nunukan

VEGASHOKI88 – Sabtu malam, 3 Mei 2025, sekitar pukul 20.30 WITA, sebuah gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Guncangan gempa ini tidak hanya dirasakan oleh warga di sekitar pusat gempa, tetapi juga meluas hingga ke wilayah yang cukup jauh, termasuk Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Di Nunukan, getaran gempa dirasakan oleh sejumlah warga, memicu rasa kaget dan pertanyaan tentang kemungkinan adanya gempa.

Konfirmasi dan Lokasi Gempa oleh BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Nunukan melalui rilis resminya mengonfirmasi kejadian gempa tersebut. Disebutkan bahwa gempa berkekuatan magnitudo 6,0 berpusat di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, dan tidak berpotensi tsunami. Episenter gempa terletak pada koordinat 0,57° LU dan 121,68° BT, tepatnya di darat 32 kilometer arah barat laut Pohuwato, pada kedalaman 98 kilometer.

Mekanisme dan Penyebab Gempa

BMKG menjelaskan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa menengah yang diakibatkan oleh aktivitas deformasi dalam lempeng Laut Sulawesi. Analisis mekanisme sumber menunjukkan adanya pergerakan mendatar-naik. Penjelasan ini memberikan pemahaman teknis mengenai proses geologis yang menyebabkan terjadinya gempa tersebut.

Dampak Gempa di Pusat dan Sekitarnya

Dampak gempa terasa signifikan di daerah Boalemo dan Kabupaten Pohuwato. Banyak warga merasakan getaran di dalam rumah, bahkan beberapa barang pecah belah seperti gerabah pecah, jendela dan pintu berderik, serta dinding mengeluarkan bunyi. Hal ini menunjukkan bahwa intensitas gempa cukup kuat di wilayah yang berdekatan dengan pusat gempa.

Sebaran Getaran Gempa di Berbagai Wilayah

Selain Gorontalo dan Pohuwato, getaran gempa juga dirasakan di berbagai daerah lain dengan intensitas yang berbeda. Daerah-daerah seperti Gorontalo Utara, Manado, Tarakan, Nunukan, Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Selatan, Minahasa Tenggara, Toli-toli, Luwuk, dan Berau merasakan getaran dengan skala intensitas III MMI. Sementara itu, Palu dan Morowali Utara merasakan getaran dengan skala intensitas II-III MMI. Sebaran getaran ini menunjukkan jangkauan dampak gempa yang cukup luas.

Gempa Susulan dan Potensi Tsunami

BMKG juga melaporkan bahwa hingga pukul 20.30 WIB, telah terjadi satu aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo 3,1. Hasil pemodelan BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Informasi ini penting untuk memberikan kepastian kepada masyarakat terkait potensi ancaman lanjutan.

Imbauan Ketenangan dan Kewaspadaan

Kepala Kantor BMKG Nunukan, William Sinaga, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang tidak jelas kebenarannya. Ia juga mengingatkan warga untuk menghindari bangunan yang mengalami keretakan atau kerusakan akibat gempa. Imbauan ini bertujuan untuk menjaga ketenangan masyarakat dan meminimalkan risiko bahaya.

Pentingnya Pemeriksaan Bangunan

William Sinaga menekankan pentingnya memeriksa dan memastikan kondisi bangunan tempat tinggal sebelum kembali masuk, untuk memastikan kekuatan dan stabilitasnya pasca-gempa. Imbauan ini merupakan langkah preventif yang krusial untuk memastikan keselamatan warga dan mencegah potensi kecelakaan akibat kerusakan struktural bangunan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *