Polairud Diduga Terlibat dalam Kasus Penyelundupan yang Digagalkan Bakamla di Nunukan

Penangkapan Kapal Penyelundup di Perairan Nunukan: Dugaan Keterlibatan Oknum Polairud

VEGASHOKI88 Polairud diduga terlibat dalam kasus penyelundupan 5 ton beras dan 14,6 ton gula pasir asal Malaysia yang berhasil digagalkan oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia di perairan Sei Nyamuk Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, pada Minggu, 27 April 2025. Penangkapan kapal KM Lintas Samudra 07 oleh KN Gajah Laut-404 melahirkan spekulasi tentang keterlibatan oknum Polairud sebagai pemilik kapal, meskipun bukti resmi tentang dugaan tersebut belum ada

Proses Penangkapan Berdasarkan Informasi IMIC

Penangkapan ini terjadi berkat informasi dari Indonesia Maritime Information Center (IMIC), yang memantau pergerakan kapal di wilayah yurisdiksi Indonesia secara real-time. Kolonel Bakamla Gugun SR menjelaskan bahwa IMIC mendeteksi aktivitas mencurigakan dari KM Lintas Samudra 07 yang tidak memancarkan sinyal Automatic Identification System (AIS). “Kapal yang berlayar wajib memancarkan sinyal AIS. Jika tidak, kami curigai,” ujar Gugun.

Dugaan Keterlibatan Oknum Polairud

Terkait dugaan keterlibatan oknum Polairud berinisial L, informan bernama Yosua mengungkapkan bahwa ABK KM Lintas Samudra menyebutkan pemilik kapal tersebut. Yosua menyatakan bahwa saat kapal bersandar dan barang bukti diamankan, L tiba-tiba muncul di buritan kapal Bakamla seolah sudah menunggu. Ia memperkenalkan diri sebagai pemilik kapal dan ingin berkoordinasi.

Tanggapan Bakamla terhadap Dugaan Keterlibatan

Kolonel Gugun menegaskan bahwa mereka belum dapat mengonfirmasi keterlibatan L: “Tugas kami adalah menangkap kapal yang melanggar, soal pemilik itu bagian penyelidikan instansi berwenang.” Bakamla, yang tidak memiliki kewenangan penyelidikan pidana, telah menyerahkan kasus ini kepada instansi terkait, termasuk Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KPLP) serta kepolisian.

Komitmen Bakamla Dalam Menjaga Keamanan Perairan Kaltara

Penangkapan ini menunjukkan komitmen Bakamla dalam menjaga keamanan perairan Kaltara, yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan rawan penyelundupan. Gugun menambahkan, “Kaltara adalah jalur krusial. Kami memantau semua pergerakan kapal melalui IMIC.” Tantangan utama adalah luasnya wilayah perairan dan dinamika kegiatan ilegal, tetapi Bakamla terus menyusun strategi, termasuk meningkatkan patroli bersama.

Sinergi Antar Instansi dalam Operasi

Operasi Bakamla di Kaltara bersifat rahasia dan berbasis di beberapa lokasi, termasuk Manado. Gugun menyatakan pentingnya kerjasama lintas instansi dalam mencegah kejahatan lintas batas seperti penyelundupan dan illegal fishing. Ia mengimbau agar pelaku pelayaran mematuhi aturan, terutama penggunaan AIS, untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan di perairan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *