Pelaksanaan Latihan di Lanud Dhomber
VEGASHOKI88 – Akademi Angkatan Udara (AAU) menggelar latihan Cakra Wana Paksa bagi 145 taruna di Lanud Dhomber, Balikpapan, Kalimantan Timur. Latihan navigasi udara ini menjadi bagian dari pembekalan keterampilan dasar penerbangan dan operasional pangkalan udara, sekaligus memperkuat fondasi pertahanan udara untuk melindungi kedaulatan langit Indonesia, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pentingnya Keterampilan Navigasi Udara
Gubernur AAU Marsekal Muda TNI Purwoko Aji Prabowo menuturkan bahwa latihan Cakra Wana Paksa dirancang untuk memperkenalkan taruna AAU pada keterampilan navigasi udara, yang merupakan elemen krusial bagi calon penerbang dan navigator TNI AU. Dalam latihan ini, taruna mempelajari penggunaan alat navigasi seperti VHF Omnidirectional Range (VOR), Distance Measuring Equipment (DME), dan Automatic Direction Finder (ADF). “Navigasi udara adalah dasar bagi taruna yang kelak mengawaki pesawat TNI AU. Mereka harus memahami cara bernavigasi untuk menjalankan tugas penerbangan dengan presisi,” ujar Purwoko menjawab Kompas.com, Jumat (25/4/2025).
Menanamkan Mentalitas Operasional
Selain aspek teknis, latihan ini juga menanamkan mentalitas operasional dan pemahaman tentang kerja sama antarunit di pangkalan udara. Di Lanud Dhomber, taruna diperkenalkan pada peran berbagai dinas, seperti Bimbingan dan Operasi (BISOP), Dinas Operasi, dan Dinas Logistik, yang mendukung misi TNI AU. “Kami ingin taruna memahami bahwa setiap satuan, termasuk Lanud Dhomber, adalah bagian dari sistem pertahanan udara yang terpadu,” tambah Purwoko. Lanud Dhomber sendiri memiliki makna strategis karena kedekatannya dengan IKN di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Peran Lanud Dhomber dalam Keamanan IKN
Sebagai pangkalan udara utama di Kalimantan Timur, Lanud Dhomber berperan penting dalam mendukung keamanan udara IKN, termasuk pengawasan wilayah dan operasi penerbangan terkait pembangunan ibu kota baru. Kunjungan para taruna ke Lanud Dhomber bertujuan memperluas wawasan mereka tentang operasional pangkalan udara di wilayah strategis. “Kunjungan ini penting untuk mengenalkan taruna pada peran Lanud Dhomber dalam mendukung IKN. Mereka adalah calon perwira yang akan memimpin TNI AU pada masa depan,” tegas Purwoko.
Persiapan Taruna untuk Berbagai Satuan TNI AU
Latihan ini juga mempersiapkan taruna untuk ditempatkan di berbagai satuan TNI AU, termasuk pangkalan dan satuan radar, untuk menjaga kedaulatan udara Indonesia. Taruna AAU: Fondasi Pertahanan Udara Modern. Latihan Cakra Wana Paksa melibatkan para taruna dari tiga program studi utama AAU: Teknik Aeronautika Pertahanan, Teknik Elektronika Pertahanan, dan Teknik Manajemen Industri Pertahanan. Kurikulum AAU telah disesuaikan dengan kebutuhan pertahanan udara modern, mengintegrasikan teknologi seperti radar, avionik, dan pesawat tempur terbaru.
Adaptasi Teknologi Terkini dalam Pendidikan
“Kami selalu mengadaptasi teknologi terkini untuk pesawat angkut, tempur, dan sistem pertahanan, agar taruna siap menghadapi perkembangan global,” jelas Purwoko. Bahkan, menurut Purwoko, AAU juga telah menunjukkan visi progresif dengan memperkenalkan program studi Pertahanan TNI AU, Siber, dan Ruang Angkasa atau Airspace yang terdiri dari konsentrasi Aerospace dan Cyberspace. Langkah ini sejalan dengan perkembangan ancaman modern, seperti keamanan antariksa dan siber, serta yang relevan untuk perlindungan wilayah Indonesia dan IKN sebagai pusat pemerintahan.
Visi Masa Depan TNI AU
“Insya Allah, ke depan kita akan memiliki astronot Indonesia. Taruna kami disiapkan untuk mengawaki aerospace dan cyberspace,” harap Purwoko. Rencana strategis TNI AU menargetkan pembentukan satuan airspace pada 2030–2035, mendukung visi Indonesia Emas 2045. Jadi, lanjut Purwoko, program latihan ini juga menekankan pentingnya kualifikasi taruna sebagai calon perwira.
Evaluasi dan Standar Kualifikasi Taruna
Setelah latihan, mereka dievaluasi untuk memastikan pemahaman navigasi udara, dengan pembinaan tambahan bagi yang membutuhkan. “Praktik ini jelas memengaruhi kualifikasi mereka. Kami membekali mereka agar siap melaksanakan tugas penerbangan dengan profesional,” tambahnya. Tingkat kelulusan taruna AAU yang mencapai 100 persen mencerminkan kualitas pendidikan yang ketat dan terarah.
Pengalaman Taruna dalam Latihan
Salah satu taruna, Adnin Majid Kusuma Pratama dari Bogor, berbagi pengalamannya dalam latihan ini. “Cita-cita saya sejak kecil adalah menjadi penerbang TNI AU, terinspirasi oleh orang tua yang juga dari TNI AU. Latihan di Balikpapan sangat berkesan, terutama belajar navigasi udara untuk memastikan rute penerbangan tepat,” ujarnya. Pengalaman yang merupakan kunjungan pertamanya ke Balikpapan, memperkaya wawasannya tentang operasional TNI AU.
Kebanggaan Taruna dari Lanud Dhomber
Selain dari Bogor, menurut Komandan Lanud Dhomber Kolonel Penerbang Fata Patria, tuan rumah juga memiliki beberapa taruna AAU. “Ada taruna dari tingkat 2 dan 4 yang merupakan anak anggota TNI AU dari sini. Ini menjadi kebanggaan dan motivasi bagi mereka,” ungkap Fata. Menurut Fata, latihan taruna di Lanud Dhomber memperkuat kesiapan pangkalan ini untuk mendukung pertahanan udara Indonesia dan terutama IKN, sekaligus memperkenalkan calon perwira pada dinamika operasional di wilayah strategis.
Harapan untuk Masa Depan
“Semoga Lanud Dhomber terus menjaga kontinuitas dalam mendukung IKN, dan taruna kami siap menjadi bagian dari masa depan TNI AU yang lebih gemilang,” cetus Fata.