Terowongan Selili Samarinda: Solusi Kemacetan dan Pembangunan Infrastruktur Strategis di Kalimantan Timur

Pengenalan Terowongan Selili

VEGASHOKI88 Terowongan Selili atau Terowongan Samarinda adalah terowongan yang menghubungkan Jalan Sultan Alimuddin dengan Jalan Kakap di Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Terowongan ini dirancang dengan panjang total 426 meter, yang terdiri dari inlet dan outlet sepanjang masing-masing 13 meter, serta terowongan utama sepanjang 400 meter.

Jika dihitung dari seluruh jalur penghubung antara Jalan Sultan Alimuddin hingga Jalan Kakap, panjang keseluruhan Terowongan Selili mencapai 700 meter.

Terowongan ini direncanakan menjadi jalur satu arah dengan dua lajur, yang memungkinkan kendaraan besar seperti truk tronton untuk melintas.

Namun, skema lalu lintas dan jenis kendaraan yang diizinkan akan ditentukan oleh Dinas Perhubungan melalui analisis lebih lanjut.

Vitalnya Keberadaan Terowongan

Keberadaan terowongan yang menembus Gunung Manggah ini cukup vital karena menjadi terowongan pertama di Kalimantan Timur.

Selain meningkatkan konektivitas, terowongan ini diharapkan akan mengurai kemacetan di Jalan Otto Iskandar Dinata, Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir.

Proyek ini juga berfungsi sebagai koridor penghubung antara Jembatan Achmad Amins (Jembatan Mahkota) dari jalan tol Balikpapan-Samarinda menuju pusat Kota Samarinda.

Pembangunannya menjadi salah satu proyek penting karena berada di jalur strategis menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).

Awal Pembangunan Proyek

Proyek pembangunan Terowongan Selili secara resmi dimulai pada tanggal 20 Januari 2023 dengan peletakan batu pertama oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun.

Ini menjadi infrastruktur pertama di Indonesia yang pembangunannya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dengan total anggaran mencapai Rp 395 miliar.

Di balik proyek ini, Wali Kota Harun mengungkapkan bahwa pembangunan terowongan adalah respons terhadap kondisi lalu lintas yang semakin parah di wilayah tersebut.

Alasan di Balik Pembangunan

“Berangkat dari diskusi, mengingat puluhan tahun kawasan Sungai Dama, Jalan Otto Iskandardinata,

sampai ke Gunung Manggah tiap tahun memakan korban dan mengalami kemacetan tingkat dewa.

Kita harus bikin sesuatu,” ujar Andi Harun. Sebelum memutuskan untuk membangun terowongan, terdapat ide untuk membuat jalan layang di atas Jalan Otto Iskandardinata. Namun, setelah dikaji lebih dalam, opsi tersebut dianggap tidak realistis karena keterbatasan ruang dan status jalan sebagai jalan provinsi.

Pertimbangan Biaya dan Efisiensi

“Kalau dibuat jalan layang, akan mengurangi space jalan utama, apalagi itu milik provinsi dan harus melalui persetujuan provinsi,” ungkapnya. Selain itu, pembangunan jalan layang membutuhkan biaya yang lebih besar, diperkirakan mencapai Rp 750 miliar.

Andi Harun menjelaskan bahwa setelah perhitungan dengan para pakar dan dinas teknis, terowongan ternyata jauh lebih hemat, dengan anggaran hanya Rp 400 miliar.

Progres Pembangunan Terowongan

Hingga akhir April 2025, Proyek Terowongan Selili Samarinda telah mencapai sekitar 98 persen, dan pekerjaan konstruksi memasuki tahap akhir. “Saat ini progresnya kurang lebih 98 persen, pekerjaan yang tersisa adalah lining terowongan.

Ini adalah step terakhir yang ditargetkan selesai di akhir April,” ujar Neneng Chamilia Santi, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda.

Pengujian dan Uji Coba Terowongan

Neneng menjelaskan bahwa pengecoran jalan, khususnya pada lining segmen terakhir, sedang

berlangsung dan menjadi bagian dari tahapan krusial menuju penyelesaian penuh. Dia juga menyebutkan

bahwa beberapa uji struktur telah dilakukan secara bertahap, tetapi pengujian utama baru akan dimulai setelah semua pekerjaan konstruksi rampung.

“Untuk pengujian itu sudah kami lakukan bertahap, jadi nanti setelah konstruksinya selesai baru itu pengujian tahap akhir,” tambahnya. Menurut kabar terbaru, Terowongan Selili Samarinda baru akan diuji coba pada Mei 2025 mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *