Ekspor Impor Tercatat Meningkat
VEGASHOKI88 – Ekspor impor Provinsi Kalimantan Timur tercatat senilai US$1,81 miliar pada Februari 2025. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur, Yusniar Juliana, menyatakan capaian ini melonjak 7,85% dibandingkan bulan sebelumnya, Januari 2025. Setali tiga uang, impor Kalimantan Timur juga mengalami kenaikan 20,86% menjadi US$471,93 juta pada Februari 2025. “Peningkatan nilai ekspor disebabkan oleh naiknya nilai ekspor migas dan nonmigas masing-masing sebesar 25,11 persen dan 5,86 persen,” kata Yusniar Juliana dalam keterangan resmi, Kamis (10/4/2025).
Perincian Ekspor Migas dan Nonmigas
Lebih lanjut, Yusniar merinci bahwa ekspor migas mencapai US$217,58 juta, atau naik 25,11% dibandingkan Januari 2025. Sementara itu, sektor nonmigas juga menunjukkan angka yang menggembirakan dengan nilai ekspor mencapai US$1.592,43 juta, atau naik 5,86%.
Penurunan Nilai Ekspor Kumulatif
Kendati demikian, nilai ekspor kumulatif mencapai US$3,48 miliar, yang mengalami penurunan 6,06% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024. Dalam ranah ekspor nonmigas, peningkatan nilai ekspor tertinggi disumbang oleh golongan barang lemak dan minyak hewani/nabati yang melesat 102,15% atau senilai US$122,61 juta. Sebaliknya, penurunan terdalam dialami oleh golongan barang bahan bakar mineral yang terkoreksi 6,93% atau senilai US$88,60 juta.
Pasar Tujuan Ekspor
Dari sisi negara tujuan ekspor, China dan India masih menjadi pasar utama bagi Kalimantan Timur. Selama periode Januari-Februari 2025, China menjadi negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai US$1.065,21 juta (34,41%), diikuti oleh India dengan nilai US$507,34 juta (16,38%), dan Filipina sebesar US$266,19 juta (8,60%). Dominasi pasar Asia ini sekaligus menegaskan ketergantungan ekspor Kalimantan Timur pada kawasan regional, yang masih didominasi oleh komoditas hasil tambang.
Kenaikan Impor dan Sektor Industri
Beranjak ke sisi impor, kenaikan impor nonmigas pada Februari 2025 tercatat lebih tinggi dibanding migas, dengan lonjakan 41,10% berbanding 12,78% untuk migas. Golongan barang mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya menjadi penyumbang utama peningkatan impor nonmigas, yang naik US$28,29 juta (77,36%). Kemudian, penurunan terdalam justru terjadi pada golongan barang mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, turun US$3,32 juta (11,33%). Dinamika impor ini mengindikasikan kebutuhan industri Kalimantan Timur akan mesin dan peralatan mekanis yang terus meningkat.
Surplus Neraca Perdagangan
Terlepas dari kenaikan impor yang signifikan, Bumi Mulawarman masih menikmati surplus neraca perdagangan yang besar. Pada Februari 2025, surplus neraca perdagangan mencapai US$1,33 miliar. Surplus ini didorong oleh neraca perdagangan sektor nonmigas yang tumbuh US$1,43 miliar, meski sektor migas mengalami defisit sebanyak US$97,14 juta. Secara kumulatif, dari Januari hingga Februari 2025, surplus neraca perdagangan Kaltim mencapai US$2,62 miliar.