Banjir Menghancurkan Rumah Warga di Kapuas
VEGASHOKI88 – Banjir yang melanda Kabupaten Kapuas di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) telah menyebabkan dampak yang signifikan terhadap pemukiman warga. Dalam kejadian yang
berlangsung dari 26 Januari hingga 5 Februari 2025, sebanyak 24 desa di tiga kecamatan mengalami terjangan banjir yang parah.
Banjir tersebut tidak hanya menggenangi rumah-rumah, tetapi juga menghancurkan banyak bangunan, meninggalkan jejak kerugian yang mendalam bagi masyarakat yang terkena dampaknya.
Kerusakan yang Parah di Dusun Mamput
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas, M Saribi, mengungkapkan
bahwa di Dusun Mamput, Desa Baronang, Kecamatan Kapuas Tengah, 17 rumah warga mengalami kerusakan parah akibat badai air yang melanda.
Desa Baronang tercatat sebagai salah satu daerah yang paling parah terkena dampak banjir dalam kecamatan tersebut. Dalam kondisi darurat itu, ketinggian air sempat menutupi atap rumah, memaksa sejumlah warga kehilangan tempat tinggal mereka.
Pemulihan dan Rekonstruksi
Setelah hampir dua pekan berada dalam keadaan banjir, kini air mulai surut dan aktivitas warga pun perlahan kembali normal.
Namun, bagi mereka yang kehilangan rumah, situasi ini tidaklah mudah. Banyak dari mereka terpaksa tinggal sementara di rumah kerabat atau saudara untuk menghindari kesulitan lebih lanjut.
Menanggapi kondisi ini, Pemerintah Kabupaten Kapuas berjanji untuk memberikan bantuan,
termasuk dana sekitar Rp 30 juta untuk pembangunan rumah yang rusak, sesuai dengan ketentuan peraturan bupati.
Dampak yang Luas
Dari data yang dihimpun BPBD Kapuas, total terdapat 6.629 kepala keluarga atau sekitar 16.672 jiwa yang terdampak oleh bencana ini. Dengan total 3.887 bangunan rumah yang terendam, Kecamatan Kapuas Tengah menjadi yang paling parah, di mana 2.327 rumah mengalami kerusakan. Kecamatan lain yang terdampak signifikan adalah Pasak Talawang dengan 1.055 rumah terendam, dan Dadahup yang memiliki 505 rumah terdampak.
Kesimpulan dan Pelajaran
Sementara aktivitas masyarakat kembali berjalan, proses pemulihan dan rekonstruksi diharapkan bisa segera dilakukan.
Kesadaran akan pentingnya mitigasi bencana dan pengelolaan lingkungan yang baik menjadi hal yang krusial agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat dan pemerintah setempat untuk lebih siap menghadapi kemungkinan bencana di masa yang akan datang.