VEGASHOKI88 – Warga Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah, diimbau untuk lebih waspada terhadap potensi serangan buaya. Peringatan ini disampaikan mengingat musim kawin buaya yang berlangsung di awal tahun ini. Menurut Komandan Pos Sampit dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng, Muriansyah, musim kawin buaya biasanya dimulai pada akhir musim kemarau dan berlanjut hingga musim penghujan. Puncaknya terjadi sekitar bulan November hingga Desember, serta Januari hingga Februari, yang merupakan periode di mana buaya akan lebih aktif.
Aktivitas Buaya Meningkat Selama Musim Kawin
Muriansyah menjelaskan bahwa pada dasarnya, buaya selalu muncul ke permukaan untuk berjemur setiap hari. Namun, selama musim kawin, mereka akan lebih sering terlihat di berbagai lokasi, termasuk di dekat wilayah permukiman dan area pertanian. “Berdasarkan data yang kami kumpulkan, serangan buaya terhadap warga sering terjadi di sekitar akhir tahun dan awal tahun, terutama saat mereka sedang dalam masa kawin,” ujarnya.
Laporan Kemunculan Buaya di Wilayah Warga
Sejak awal tahun 2025, BKSDA sudah menerima beberapa laporan tentang kemunculan buaya yang hampir menyerang warga. Salah satu contohnya terjadi pada 1 Januari, di mana warga yang tengah beraktivitas di ladang pertanian mendapati buaya berada di pinggir sungai kecil. “Baru-baru ini juga kami menerima laporan tentang buaya yang muncul di permukiman warga di Desa Bamadu. Ini jelas menjadi perhatian serius bagi masyarakat sekitar,” tambah Muriansyah.
Periode Kritikal dan Sifat Agresif Buaya
Muriansyah mengingatkan bahwa periode Januari-Februari adalah waktu yang sangat kritis. Pada saat ini, buaya tidak hanya akan lebih aktif, tetapi juga cenderung agresif, terutama saat berlangsungnya proses bertelur. “Ketika buaya merasa terganggu, mereka dapat menjadi berbahaya. Kami meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di dekat sungai,” ungkapnya.
Langkah Pencegahan untuk Keamanan Masyarakat
BKSDA mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan saat beraktivitas yang bisa mengundang kemunculan buaya. Misalnya, kandang hewan ternak yang dekat dengan sungai atau pembuangan bangkai hewan harus diperhatikan. Hal ini bisa menarik perhatian buaya yang berpotensi mendekat. “Warga diingatkan untuk selalu menjaga kewaspadaan, terutama saat malam hari, ketika buaya lebih aktif,” tutup Muriansyah.
Kesadaran dan Tindakan Proaktif
Dengan meningkatnya risiko serangan buaya ini, diharapkan masyarakat akan lebih berhati-hati dan proaktif dalam menjaga keselamatan diri serta lingkungan mereka. Waspada dan peka terhadap situasi sekitar sangat penting untuk mencegah potensi terjadinya insiden yang tidak diinginkan.