Potensi Kalimantan Timur di Sektor Agro dan Agroindustri
VEGASHOKI88 – Kalimantan Timur punya potensi Hilirisasi besar di sektor agro dan agroindustri. Di dalam klasifikasi neraca ekonomi, ada beberapa sub-sektor yang mendukung agro-industri ini, antara lain industri
pengolahan tembakau, industri kayu dan barang-barangnya, industri furnitur, dan juga industri karet serta plastik.
Selain itu, beberapa sektor industri pengolahan atau manufaktur lainnya juga mesti didorong agar lebih berkembang. Ini penting banget supaya struktur perekonomian bisa berubah dan mempercepat transformasi ekonomi.
Jenis Industri Manufaktur di Kalimantan Timur
Menurut klasifikasi neraca perekonomian, jenis-jenis industri manufaktur di Kalimantan Timur ada banyak.
Mulai dari industri pengolahan hasil pertambangan, makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, hingga industri kimia, barang logam, dan alat angkutan.
Total kontribusi dari sektor ini mencapai Rp 146 triliun, yang setara dengan 17,3 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi ini.
Hilirisasi Sektor Pertambangan
Di Kalimantan Timur, sub-sektor pengolahan batu bara dan minyak serta gas (migas) adalah penyumbang terbesar buat perekonomian, dengan kontribusi sebesar Rp 82 triliun atau 9,8 persen dari PDRB.
Ini menunjukkan bahwa lebih dari separuh kontribusi sektor manufaktur berasal dari pengolahan batu bara dan migas.
Selain itu, industri kimia juga berkontribusi cukup signifikan, yaitu Rp 30 triliun atau 3,6 persen dari PDRB, sedangkan industri makanan dan minuman menyumbang Rp 24 triliun atau 2,8 persen.
Langkah Menuju Energi Terbarukan
Hilirisasi sektor pertambangan jadi fokus utama dalam transformasi ekonomi di Kalimantan Timur. Tapi, perlu diingat pentingnya menjaga prinsip pembangunan berkelanjutan.
Saat ini, penggunaan energi fosil masih mendominasi, sehingga ke depannya, energi terbarukan harus jadi perhatian utama untuk mendukung kebutuhan industri dan menciptakan ekonomi yang ramah lingkungan.
Ketersediaan energi yang cukup sangat penting untuk mendirikan industri secara masif.
Proyek Hilirisasi Batu Bara
Pertengahan tahun 2024, Kementerian ESDM udah memberi lampu hijau untuk beberapa proyek hilirisasi batu bara di Kalimantan Timur.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah batu bara melalui inovasi, seperti gasifikasi batu
bara menjadi metanol, pengolahan menjadi dimetil eter (DME), dan teknologi underground coal gasification (USG).
Upaya ini diharapkan bisa membantu menciptakan industri yang lebih bernilai tinggi dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas.
Potensi Sumber Daya Alam
Selain itu, Kalimantan Timur juga kaya akan berbagai sumber daya tambang lain seperti emas, bijih besi, timah, dan lain-lain.
Misalnya, potensi emas ada di Paser, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu, sementara bijih besi banyak ditemukan di Paser dan Kutai Timur.
Hilirisasi barang tambang ini, termasuk memanfaatkan potensi dari provinsi tetangga juga bisa jadi alternatif.
Hilirisasi Nikel dan Transformasi Ekonomi
Kalimantan Timur udah mulai mengembangkan hilirisasi nikel dengan pabrik yang ada di Kutai Kartanegara, mengingat Indonesia punya cadangan nikel terbesar di dunia.
Ke depan, potensi hilirisasi hasil tambang lain juga besar dan mampu mendukung industri berbasis hasil tambang dan produk kimia.
Dengan pasokan energi yang cukup dari gas alam, industri di provinsi ini bisa berkembang lebih pesat.
Kesimpulan
Jadi, untuk mendukung transformasi ekonomi di Kalimantan Timur, kita harus memanfaatkan semua potensi sumber daya alam dan sektor industri yang sudah ada.
Proses transformasi ini perlu dilakukan secara bertahap dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat serta keberlangsungan lapangan kerja.
Hilirisasi sektor pertambangan, pengembangan energi terbarukan, dan diversifikasi industri manufaktur harus saling berkaitan untuk menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan.