Tantangan Perekonomian Kalsel di Tahun 2025
VEGASHOKI88 – Kalimantan Selatan (Kalsel) menghadapi banyak tantangan yang bisa memengaruhi perekonomian di tahun 2025. Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalsel, Fadjar Majardi, perubahan dinamika geopolitik global dapat mengakibatkan ketidakstabilan di pasar keuangan. Situasi ini juga berpotensi mengganggu rantai pasok internasional, yang tentunya berdampak negatif bagi perekonomian daerah.
Peluang Dihadapkan pada Ketidakpastian Global
Fadjar menjelaskan bahwa melambatnya perekonomian di negara-negara mitra dagang utama seperti China dan India, yang disebabkan oleh penurunan permintaan domestik, dapat mengurangi permintaan terhadap komoditas unggulan Kalsel, terutama batu bara. Hal ini menjadi sorotan penting karena batu bara merupakan salah satu sumber utama pendapatan daerah. Selain itu, transisi global menuju energi hijau semakin memperburuk situasi, di mana banyak negara mulai berupaya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Pentingnya Sinergi Kebijakan
Karena tantangan yang semakin kompleks, Fadjar menekankan perlunya sinergi kebijakan yang kuat sebagai upaya menghadapi kondisi ini. Sinergi kebijakan sangat penting untuk mempercepat proses transformasi ekonomi dan mendukung pencapaian pertumbuhan yang berkelanjutan. Dia juga memberikan gambaran tentang strategi pengembangan ekonomi hijau yang bisa menjadi solusi. Salah satunya adalah memaksimalkan pariwisata yang berbasis Meratus Geopark, yang diharapkan dapat menarik perhatian wisatawan dan meningkatkan perekonomian lokal.
Hilirisasi Sumber Daya Alam dan Energi Alternatif
Selain pariwisata, hilirisasi sumber daya alam (SDA) juga menjadi perhatian penting. Mengolah produk-produk lokal secara lebih mendalam dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi perekonomian Kalsel. Hal ini akan membuka peluang usaha baru dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Penciptaan sumber energi alternatif juga menjadi topik penting untuk mendukung keberlanjutan lingkungan. Seluruh langkah ini diharapkan dapat menciptakan forward linkage yang positif bagi perekonomian Kalsel.
Koordinasi untuk Stabilitas Ekonomi
Di tengah semua rencana ini, Bank Indonesia tetap berkomitmen untuk menguatkan koordinasi kebijakan dengan pemerintah daerah dan semua pemangku kepentingan. Koordinasi ini mencakup aspek kebijakan moneter, fiskal, makroprudensial, hingga sistem pembayaran. Semua langkah ini bertujuan untuk menjaga stabilitas makroekonomi serta mendorong momentum pertumbuhan ekonomi Kalsel ke arah yang lebih baik.
Menuju Perekonomian Berkelanjutan
Dengan langkah-langkah strategis ini, Kalsel diharapkan dapat menghadapi berbagai tantangan yang ada dan bergerak menuju perekonomian yang lebih berkelanjutan serta kompetitif di masa depan. Sinergi antara kebijakan dan upaya pengembangan yang tepat akan sangat menentukan keberhasilan Kalsel dalam mencapai pertumbuhan yang diinginkan di tahun 2025.