VEGASHOKI88 – Lima daerah di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) masih terjebak dalam banjir yang udah berlangsung dua minggu terakhir, seiring datangnya musim hujan.
Pemerintah dan warga diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana banjir yang bisa terjadi lagi karena cuaca ekstrem masih terus berlanjut.
Banjir Melanda Banyak Daerah
Lima Daerah Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng melaporkan, per Selasa (3/12/2024) sore, banjir masih melanda Kota Palangka Raya, serta Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas, Lamandau, dan Kotawaringin Barat.
Meskipun ada penurunan jumlah daerah yang terdampak, seperti Kotawaringin Timur dan Gunung Mas yang udah mulai surut, potensi banjir susulan tetap ada karena puncak musim hujan masih berlangsung di beberapa daerah.
Peringatan Cuaca Ekstrem
Lima Daerah beberapa hari terakhir, banjir di Kalteng jadi perhatian banyak orang. Prakirawan Stasiun
Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut, Bintang Galih, bilang bahwa dalam seminggu ke depan, dari 4-10 Desember, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mungkin disertai petir dan angin kencang diprediksi bakal melanda 14 kabupaten/kota di Kalteng.
“Cuaca umumnya berawan hingga hujan ringan, tapi berpotensi hujan sedang hingga lebat di banyak
wilayah Kalteng,” ungkap Bintang dalam data yang diterima Kompas.com, Rabu (4/12/2024).
Warga Dihimbau Waspada
Pihaknya udah ngasih peringatan dini soal bencana. Masyarakat diharapkan waspada terhadap hujan
dengan intensitas sedang hingga lebat yang bisa bikin genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Puncak musim hujan sendiri diprediksi bakal terjadi pada November-Desember 2024.
Dampak Banjir di Kota Palangka Raya
Lima Daerah Di Kota Palangka Raya, banyak warga yang terdampak parah. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBPK Kalteng, Alpius Patanan,
nyampein bahwa semua daerah harus siap menghadapi puncak musim hujan. Mereka juga terus memantau dan koordinasi dengan daerah terkait perkembangan banjir.
Situasi di Tenda Pengungsian
Plt Kepala BPBD Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi, bilang kalau saat ini air udah mulai surut. “Hari ini ada penurunan banjir kurang lebih 5 cm,” ucap Budi. Walau begitu, mereka tetap waspada akan kemungkinan banjir datang lagi.
Pengalaman Warga Terdampak
Seorang warga bantaran Sungai Kahayan, Rusdiana (60), juga menunjukkan bekas genangan banjir tertinggi yang sempat melanda rumahnya.
Pihaknya udah mendirikan tenda pengungsian, tapi sekarang tenda-tenda itu kosong karena kondisi air menurun.
“Namun, potensi banjir (susulan) tetap ada karena debit air dari hulu Sungai Rungan masih tinggi, jadi kita harus tetap waspada,” pungkas Budi.