VEGASHOKI88 – Indonesia baru saja memesan 1.000 ekskavator dari perusahaan China, Lovol Heavy Industries, Co. Ltd, untuk mendukung program cetak sawah baru di Kalimantan Tengah.
Kerja sama ini ditandatangani oleh PT Nusantara Halid (NH) bersama dengan PT Sahabat Karya Maju
(SKM), yang merupakan distributor utama produk Lovol. Penandatanganan kontrak berlangsung di ajang Bauma Exhibition 2024 di Shanghai, China, pada Selasa (26/11/2024).
Pemilihan Alat Berat Berkualitas
Menurut Direktur Utama NH, Andi Nursyam Halid, keputusan untuk memilih ekskavator dari Lovol diambil karena kualitas dan efisiensi bahan bakarnya yang sudah terbukti. “
Kami memilih alat berat dari Lovol karena kualitasnya udah terbukti dan efisiensi bahan bakarnya bagus.
Ditambah lagi, Lovol juga memberikan dukungan produk yang profesional,” ungkapnya. Keputusan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dalam program cetak sawah yang menjadi perhatian utama pemerintah.
Fungsi Multifungsi Ekskavator Lovol
Martin Tuwaidan, Direktur Utama SKM, menjelaskan bahwa perusahaannya sudah menjadi distributor produk Lovol di Indonesia sejak tahun 2021.
Ia menambahkan bahwa ekskavator dari Lovol ini sangat multifungsi, bisa digunakan untuk menggali, menimbun, serta memuat tanah ke dalam truk,
termasuk juga untuk pengangkatan beban berat. Hal ini menjadikan alat berat ini sangat penting dalam pengembangan pertanian.
Rencana Pengiriman dan Target Pertanian
Dijadwalkan, pengiriman 100 unit ekskavator pertama akan dilakukan pada bulan Desember 2024, diikuti dengan pengiriman 200 unit setiap bulan hingga total pemesanan 1.000 unit terpenuhi.
Program cetak sawah ini sejalan dengan target Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang berfokus pada peningkatan luas lahan pertanian agar bisa mencukupi kebutuhan pangan nasional.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menargetkan program ini dapat menciptakan 2,4 juta hektar
lahan baru dalam lima tahun mendatang, dengan pembagian rincian sebanyak 1 juta hektar untuk intensifikasi (optimasi lahan) dan 1,3 juta hektar untuk ekstensifikasi (cetak sawah).
Dia menjelaskan bahwa target berikutnya adalah meningkatkan frekuensi penanaman. Dengan cara ini, diharapkan hasil pertanian, terutama padi, dapat meningkat secara signifikan. “
Kami ingin meningkatkan indeks pertanaman dari satu kali tanam menjadi dua kali, dan dari dua kali tanam menjadi tiga kali,” tambahnya.
Membangun Ketahanan Pangan
Dengan dukungan teknologi dan alat berat yang memadai, pemerintah berharap program ini dapat
meningkatkan produksi pangan dan memastikan ketahanan pangan Indonesia di masa depan.
Program ini tidak hanya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga berpotensi
menjaga stabilitas harga pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani, sehingga menciptakan pembangunan yang berkelanjutan di sektor pertanian.