Pria Gangguan Jiwa Aniaya Dua Kerabatnya di Sambas
VEGASHOKI88 – Sebuah kejadian tragis terjadi di Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat pada Senin malam (11/11/2024) sekitar pukul 22.20 WIB. Seorang pria berinisial RN (26) diduga mengalami gangguan kejiwaan dan melakukan penganiayaan terhadap dua kerabatnya, yaitu RS (57) dan RD (54).
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Sambas, AKP Rahmad Kartono, menjelaskan bahwa akibat dari peristiwa tersebut, korban RS dinyatakan meninggal dunia, sementara RD mengalami luka robek di kepala dan harus dirawat di RSUD Pemangkat. “Korban RS sudah tidak ada, sedangkan RD saat ini mendapatkan perawatan intensif,” ungkap Rahmad saat dihubungi pada Rabu malam (13/11/2024).
Kronologi Kejadian
Kejadian bermula ketika ibu pelaku, AF, tengah duduk bersantai dengan RS di samping rumah. Tiba-tiba, suara pintu rumah diketuk dengan keras, dan tanpa peringatan, RN keluar sambil membawa balok kayu untuk menyerang RS. Mengetahui situasi yang membahayakan, AF segera melarikan diri dan bersembunyi agar tidak menjadi korban selanjutnya.
Setelah menyerang RS hingga menyebabkan luka fatal, RN melihat RD yang berada tidak jauh dari tempat kejadian. Ia pun melanjutkan aksinya dengan menyerang RD, memukulnya menggunakan balok kayu di bagian kepala. Reaksi cepat dari warga setempat berhasil menangkap RN dan mengamankannya sebelum lebih banyak korban berjatuhan.
Latar Belakang Pelaku
Rahmad menambahkan bahwa RN telah didiagnosis mengalami gangguan jiwa sejak tahun 2019. Dia pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Bodok selama 38 hari. Namun, setelah itu, pelaku dipulangkan dan harus menjalani pengobatan rawat jalan. Sayangnya, pelaku tidak dapat melanjutkan pengobatan karena obat-obatan yang ia konsumsi telah habis. “Rencananya, pelaku akan dibawa kembali ke Rumah Sakit Jiwa Bodok untuk melanjutkan pengobatan,” tutup Rahmad.
Tanggapan Masyarakat
Kejadian ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat sekitar. Banyak warga yang merasa shock dan tidak percaya bahwa tindakan seperti ini bisa terjadi di lingkungan mereka. Beberapa warga juga mengungkapkan kekhawatiran mengenai keadaan kesehatan mental RN yang dibiarkan tanpa pengawasan yang memadai, sehingga bisa berujung pada tindakan kekerasan.
Pihak kepolisian juga mengingatkan agar keluarga dan masyarakat lebih peka terhadap tanda-tanda gangguan kejiwaan. Penting untuk memahami bahwa penderita gangguan jiwa butuh dukungan dan perhatian lebih dari lingkungan mereka. Hal ini dapat membantu mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang.
Penanganan Kasus
Saat ini, pihak kepolisian sedang menangani kasus ini dengan serius, menyelidiki lebih lanjut akar masalah yang menyebabkan RN berperilaku demikian. Mereka juga berencana untuk berkoordinasi dengan pihak rumah sakit jiwa untuk memberikan perawatan yang tepat bagi RN, agar ia dapat mendapatkan penanganan yang diperlukan sesuai dengan kondisi kesehatannya.
Kejadian tragis ini menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya kesadaran terhadap kesehatan mental, serta perlunya akses dan dukungan untuk orang-orang yang menghadapi masalah serupa. Diharapkan, dengan perhatian yang lebih, kejadian serupa bisa diminimalisasi di masa depan.