Penyelamatan Orangutan di Kebun Sawit
VEGASHOKI88 – Dua individu orangutan yang berkeliaran di kebun kelapa sawit milik warga di Desa Bagendang Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, berhasil diselamatkan pada Rabu (23/10/2024) sore. Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalteng, Persada Agussetia Sitepu, menjelaskan bahwa kedua orangutan ini terdiri dari seorang ibu dan anak. Ibu orangutan betina memiliki berat 43,7 kilogram dan berusia sekitar 25 tahun. Sementara anaknya adalah jantan berusia sekitar 4 tahun dengan berat 12 kilogram.
Laporan Warga
Sebelum diselamatkan, kedua orangutan tersebut dilaporkan berkeliaran di kebun kelapa sawit milik masyarakat setempat. Seorang warga desa bernama Agus menjadi yang pertama melaporkan kemunculan mereka kepada petugas BKSDA kurang lebih dua minggu yang lalu. “Tim Wildlife Rescue Unit Seksi Konservasi Wilayah II dan yayasan Orangutan Foundation International (OFI) langsung bergerak cepat untuk menyelamatkan mereka,” kata Persada. Tim berhasil menemukan orangutan tersebut pada sore hari antara pukul 15.00 hingga 17.00 WIB.
Pemeriksaan Kesehatan
Setelah penemuan, tim dokter hewan melakukan pemeriksaan awal dan menemukan tiga peluru senapan angin yang bersarang di tubuh induk orangutan. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mungkin telah mengalami perlakuan buruk sebelum diselamatkan. Persada menyatakan, saat ini mereka masih melakukan investigasi terkait asal-usul peluru-peluru tersebut. “Kami belum bisa memastikan dari mana asalnya. Itu masih dalam pemeriksaan,” ujarnya.
Penampungan Sementara
Saat ini, kedua orangutan tersebut dititipkan di pos jaga Manggala Agni Sampit, Kotawaringin Timur. Setelah proses penemuan, mereka dibawa ke Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, untuk dilakukan observasi di klinik hewan setempat. Penampungan ini bertujuan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan kedua orangutan tersebut selama proses pemulihan.
Proses Pemulihan
Proses observasi dan pemulihan kedua individu orangutan ini masih berlangsung. Fokus utama tim medis adalah penyembuhan luka pada induk orangutan. Jika pemulihan berjalan dengan baik dan tidak ada komplikasi, ada rencana untuk melepasliarkan orangutan tersebut ke habitat yang lebih aman bersama anaknya. “Kami berharap semua berjalan lancar. Jika tidak ada masalah, kami bisa melepasliarkan mereka kembali ke hutan,” tutup Persada dengan harapan bahwa kedua orangutan ini dapat kembali ke kehidupan liar yang semestinya.
Harapan untuk Masa Depan
Penyelamatan ini bukan hanya menyoroti upaya konservasi, tetapi juga mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga habitat alami orangutan. Keberadaan mereka yang terancam punah harus menjadi perhatian bersama agar generasi mendatang tetap bisa menikmati keberadaan satwa yang luar biasa ini.