Perubahan Status Bandara
VEGASHOKI88 – Status Bandara Nusantara di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara berubah dari VIP jadi komersial, dan ini bikin banyak orang perhatian. Soalnya, udah ada dua bandara deket, yaitu di Balikpapan dan Samarinda. Pemerintah sebelumnya bilang bahwa keberlangsungan kedua bandara itu
bakal aman, meski jaraknya cuma sekitar 24 kilometer dari IKN. Mereka jamin aktivitas penerbangan nggak bakal terganggu, tapi banyak yang skeptis dengan pernyataan itu.
Dampak ke Bandara Lain
Pengamat ekonomi dari Universitas Mulawarman, Purwadi, bilang perubahan ini bisa ngaruh ke Bandara Balikpapan atau Samarinda. “Kalau IKN udah komersial, orang-orang bakal milih mau terbang dari
bandara mana. Populasi Kaltim terbatas, jadi penumpang bisa turun, apalagi pas bukan musim liburan,”
jelasnya. Dia juga khawatir bisa muncul kompetisi yang nggak sehat, bikin salah satu bandara sepi. “Kita masih ingat perdebatan (saat pembangunan awal) antara Samarinda dan Balikpapan,” tambahnya.
Isu Pengelolaan Bandara
Purwadi juga soroti rencana pengelolaan Bandara IKN yang mungkin diserahkan ke pihak asing lewat
skema KPBU. “Bandara itu penting banget. Kalau dikelola asing, ada risiko data privasi dan keamanan kita
kebongkar, apalagi lokasinya deket ibu kota,” tegasnya. Dia menekankan pentingnya perencanaan yang
matang untuk infrastruktur transportasi. “Perencanaan harus komprehensif, termasuk sumber dana pemeliharaan. Jangan sampai kita bangun dulu, baru mikirin pemeliharaan yang bikin beban konsumen dengan harga mahal.”
Bandara SAMS Sepinggan Berusaha Kuat
Sementara itu, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan di Balikpapan terus berusaha jadi hub utama untuk IKN baru. General Manager Bandara SAMS Sepinggan, Iwan Novi Hantoro,
bilang mereka komitmen untuk tingkatin fasilitas dan layanan. “Kami aktif kerjasama dengan maskapai buat kembangkan rute baru dari dan ke Balikpapan,”
ujarnya. Mereka juga berupaya memperbaiki pengalaman penumpang dengan menyediakan lebih banyak pilihan fasilitas.
Kepastian Masih Belum Jelas
Tapi, potensi dampak dari status IKN sebagai bandara komersial masih belum jelas. Iwan mengaku belum ada info lebih lanjut soal itu. “Kalau IKN komersial, bisa jadi rute penerbangan bakal terbagi,
” katanya. Kepala UPBU Kelas I APT Pranoto Samarinda, Maeka Rindra Hariyanto, juga berkomitmen untuk
terus tingkatkan layanan di Samarinda. “Kami ingin memberikan layanan terbaik dan berusaha menambah rute potensial,” tegasnya.
Tantangan di Depan
Namun, tantangan tetap ada. Biaya operasional di Kaltim yang tinggi, termasuk biaya avtur dan perawatan pesawat, bisa jadi penghalang bagi maskapai untuk menambah frekuensi penerbangan.
“Kami perlu strategi jitu agar tetap kompetitif,” ujar Maeka. Diharapkan, semua pihak bisa berkolaborasi agar transportasi udara di Kalimantan Timur tetap optimal dan efisien, meski ada perubahan status di
Bandara IKN. Ini semua demi pelayanan terbaik bagi masyarakat dan kelancaran mobilitas di wilayah tersebut.