Kronologi Penemuan
VEGASHOKI88 – Seorang nelayan bernama AS (41) dari Desa Sembilang, Kecamatan Kelumpang Tengah, Kotabaru, Kalimantan Selatan, ditemukan tewas saat melaut pada Kamis (17/10/2024). AS dilaporkan hilang setelah tak kembali dari aktivitas memancing sehari sebelumnya.
Kekhawatiran Keluarga
Keluarga AS yang merasa khawatir langsung melapor ke polisi, mengira dia mungkin mengalami kecelakaan saat melaut. Kepala Polisi Sektor Kelumpang Tengah, AKP Shoqif Fabrian, menjelaskan bahwa AS berangkat memancing menggunakan perahu yang biasa digunakannya. “Dia pergi memancing sendirian, dan setelah nggak balik, keluarganya bersama warga mulai mencarinya,” ungkap Shoqif saat dihubungi pada Jumat (18/10/2024).
Tim Pencari Dikerahkan
Setelah laporan diterima, petugas kepolisian bersama warga setempat segera melakukan pencarian. Mereka menyisir perairan di sekitar Desa Sembilang, berharap bisa menemukan AS secepatnya. Pencarian ini melibatkan banyak orang, termasuk nelayan lain yang juga ikut membantu, karena mereka tahu betapa berbahayanya laut, terutama jika seseorang terjebak di sana.
Kecemasan yang Terasa
Selama pencarian, suasana menjadi tegang. Keluarga AS terlihat cemas dan khawatir, menunggu kabar dari tim pencari. Pencarian ini berlangsung selama satu hari penuh, dan harapan untuk menemukan AS dalam keadaan selamat mulai menipis.
Penemuan Jasad
Akhirnya, setelah satu hari pencarian yang melelahkan, jasad AS ditemukan dalam keadaan meninggal di atas perahunya. “Jasadnya ditemukan bersama barang-barang miliknya, seperti jala dan boks ikan. Dia sendiri dalam posisi tertelungkup,” jelas Shoqif. Penemuan ini tentu sangat mengejutkan dan menyedihkan bagi keluarganya dan seluruh masyarakat desa.
Proses Evakuasi dan Duka Mendalam
Setelah penemuan tersebut, jasad korban langsung dievakuasi ke rumah duka untuk disemayamkan. Keluarga dan teman-teman dekat AS terlihat sangat berduka, mengenang sosoknya yang dikenal sebagai nelayan yang pekerja keras dan ramah.
Pelajaran untuk Masyarakat
Kejadian ini mengingatkan kita akan risiko yang dihadapi para nelayan saat mencari nafkah di laut. Cuaca yang tidak menentu dan keadaan laut yang berbahaya bisa menjadi ancaman kapan saja. Masyarakat di sekitar juga diimbau untuk lebih berhati-hati saat melaut, serta menjaga komunikasi dengan keluarga agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Refleksi atas Kehilangan
Kehilangan AS adalah duka mendalam bagi keluarganya dan masyarakat Desa Sembilang. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua nelayan untuk lebih waspada saat beraktivitas di laut.