Upaya Pembangunan Infrastruktur SDA
VEGASHOKI88 – Yo, guys! Jadi, pembangunan infrastruktur buat ngelola banjir di Kota Banjarmasin sama Kalimantan Selatan terus digencarinnya sama Ditjen SDA dari Kementerian PUPR. Mereka lagi nge-running program yang kece banget, namanya National Urban Flood Resilience Project (NUFReP).
Dalam program ini, Kementerian PUPR udah ngeluarin teknologi super canggih, yaitu pintu air, supaya air pasang gak masuk ke tengah kota.
Selain itu, aliran air juga diarahkan agar mengalir dari hulu ke sungai besar di hilir. Harapannya, lewat program ini, warga Banjarmasin bisa lebih aman dari risiko banjir yang sering ngganggu aktivitas sehari-hari. Soalnya,
Banjarmasin punya karakteristik geografis yang unik, di mana banyak bagian wilayahnya berada di bawah permukaan laut.
Gak heran kalau Banjarmasin dijuluki “Kota Seribu Sungai” karena banyak banget aliran sungai di sana!
Kerjasama Pemerintah dan Bank Dunia
Ngomong-ngomong, NUFReP ini adalah kerjasama antara Pemerintah sama Bank Dunia (World Bank) buat nyelesaiin masalah banjir, termasuk di Banjarmasin.
Program ini didanai sama Bank Dunia dengan nilai Rp 209 miliar, khusus buat Peningkatan Kapasitas Sungai Veteran di Banjarmasin tahap pertama.
Proyeknya bakal berjalan selama 730 hari. Menurut Kepala BWS Kalimantan III, I Putu Eddy Purna Wijaya,
Banjarmasin terpilih jadi lokasi program ini karena kerentanannya yang tinggi terhadap banjir, apalagi setelah bencana banjir besar di tahun 2021.
Penyebab Banjir di Banjarmasin
Putu Eddy juga bilang, salah satu penyebab banjir di Banjarmasin ini karena pertemuan aliran air dari hulu yang meluncur ke hilir dan bertemu di Sungai Barito.
Gak cuma itu, pengaruh pasang surut air laut juga jadi faktor lain. Dan bukan cuma Banjarmasin, banjir ini juga jadi masalah di kabupaten-kabupaten lain yang dilintasi Sungai Barito.
Makanya, ngelola banjir itu gak bisa dikerjain setengah-setengah. Pemerintah juga udah ngembangin
berbagai infrastruktur SDA di Kalimantan Selatan, seperti Bendungan Tapin dan Bendungan Riam Kanan. Mereka juga lagi ngebangun Bendungan Riam Kiwa untuk mengatur aliran dari hulu.
Harapan dari program NUFReP ini bukan cuma buat ngurangin dampak banjir, tapi juga buat mendukung ketahanan pangan di daerah yang sering mengalami bencana.
Peran Masyarakat dalam Pengelolaan Banjir
Gak cuma pemerintah aja, masyarakat juga diajak ikutan ngatasi masalah banjir ini. Salah satu caranya adalah dengan bangun rumah panggung yang udah jadi tradisi masyarakat setempat.
Tapi, perubahan iklim juga bikin intensitas banjir bisa makin parah, jadi perlu solusi baru kayak relokasi masyarakat ke tempat yang lebih aman.
Kami berharap semua program pengelolaan banjir ini gak cuma buat mencegah kerugian dari banjir, tapi juga mendukung program ketahanan pangan dan naikin kualitas hidup masyarakat,”
kata Putu Eddy. Ia berharap, berbagai upaya dari pemerintah bisa nahan banjir dan bikin lingkungan di Kalimantan Selatan jadi lebih aman dan produktif buat warganya.