Kejadian Viral di Sosial Media
VEGASHOKI88 – Baru-baru ini, viral di sosial media tentang seorang oknum teacher di Pontianak yang diduga memberikan hukuman ekstrem ke siswa-siswinya. Konon, sang teacher menyuruh beberapa siswa untuk mencium aroma atau bahkan memakan kotoran kucing karena mereka jajan di luar sekolah. Berita ini cepat menyebar setelah seorang wali murid mendatangi oknum teacher tersebut dan merekam kejadian itu.
Video Viral dari Wali Siswa
Dalam video yang diunggah oleh akun @gosippontianak, terlihat seorang wali siswa marah besar. “Kenapa gak suruh bapak yang cium kotoran tadi pak? Iya gimana rasanya adik saya, gitu juga dia,” ucap wali siswa tersebut dalam video yang diambil pada Kamis, 5 September 2024. Wali murid ini tampak sangat kesal dengan hukuman yang diberikan kepada anaknya dan memilih untuk merekam momen itu sebagai bukti.
Pilihan Hukuman yang Menggugah Kemarahan
Tak hanya meminta siswa untuk mencium kotoran kucing, oknum teacher tersebut bahkan memberi opsi yang lebih ekstrem, yaitu memakan kotoran tersebut. “Masa pilihannya harus dua, kalo gak mau cium, harus dimakan. Masa disuruh makan gitu,” tambah wali siswa dalam video itu. Hal ini jelas membuat banyak orang geram karena hukuman yang dinilai sangat tidak manusiawi dan tidak mendidik.
Tanggapan dari Wali Murid
teacher tersebut sempat memberikan alasan kepada para wali murid mengenai tindakannya, namun alasan itu ditolak begitu saja. “Gak mungkin bapak kebablasan, soalnya bapak ini kan menghukum ramai. Pasti sempat mikir ‘kayaknya salah aku ini menghukum’. Pasti bapak langsung stop, tapi bapak tetap melanjutkan,” tegas wali siswa. Tindakan sang teacher dianggap tidak ada alasan yang bisa diterima.
Reaksi Netizen
Kabar tersebut lantas menjadi viral dan menuai berbagai reaksi dari netizen. Banyak yang geram dengan tindakan oknum teacher tersebut. “Sekolah mana nih bikin malu Pontianak aja,” tulis salah satu netizen. “teacher mana yang nyuruh tuh suruh dia nyium? Jangan mau kak, hanya minta maaf aja,” tulis netizen lain. Reaksi marah ini mencerminkan betapa tingginya kepedulian masyarakat terhadap tindakan tidak etis di lingkungan pendidikan.
