Lonjakan Gempa Kalimantan: IKN Aman dari Ancaman?

Peningkatan Frekuensi Gempa di Kalimantan

VEGASHOKI88 – Tahun 2024, Pulau Kalimantan mengalami lonjakan gempa bumi yang sangat signifikan—naik lima kali lipat dibandingkan tahun lalu.

Dari Januari hingga Agustus, sudah tercatat 153 gempa bumi yang dirasakan oleh masyarakat, yang berarti ada sekitar tiga sampai empat gempa per bulan.

Ini jelas peningkatan yang cukup besar dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencatat sekitar 30-an gempa dengan getaran biasa selama periode yang sama.

Gempa Terbaru dan Dampaknya

Gempa terbaru yang tercatat adalah gempa dengan Magnitudo (M) 4,7 yang terjadi pada 13 Februari

2024 di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. lonjakan Gempa ini memiliki kedalaman 10 kilometer dan menjadi getaran terkuat tahun ini.

Apalagi, gempa ini terjadi bersamaan dengan Gempa Bawean yang berkisar antara M 5,9 hingga M 6,5, menambah ketegangan dan kekhawatiran masyarakat.

Penjelasan dari Kepala Stasiun Geofisika

Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Balikpapan, Rasmid, menjelaskan bahwa lonjakan gempa ini mengindikasikan adanya pelepasan energi yang cukup besar di wilayah Kalimantan.

Peningkatan frekuensi gempa ini mungkin menunjukkan adanya aktivitas geologi yang tidak biasa di

daerah tersebut, dan ini tentu menarik perhatian banyak pihak, termasuk masyarakat dan pihak berwenang.

Keamanan Ibu Kota Nusantara (IKN) dari Gempa

Namun, ada pertanyaan besar mengenai Ibu Kota Nusantara (IKN), yang merupakan proyek ambisius pemerintah untuk memindahkan ibu kota negara.

Dengan adanya peningkatan aktivitas gempa di Kalimantan, banyak yang bertanya-tanya seberapa aman IKN dari ancaman lonjakan gempa.

Rasmid: IKN Relatif Aman dari Ancaman Gempa

Menurut Rasmid, IKN relatif aman dari ancaman lonjakan gempa. Baik gempa skala kecil, sedang, maupun yang besar seperti megathrust (gempa lintas lempeng) tidak terlalu berisiko bagi IKN.

Meskipun terdapat dua sesar yang mengapit IKN, risiko dari sesar-sesar ini relatif kecil.

Hal ini karena aktivitas yang menyebabkan sesar tersebut lebih banyak disebabkan oleh aktivitas fluida

atau hidrokarbon yang belum dieksplorasi, bukan karena aktivitas bebatuan tektonik yang lebih berbahaya.

Langkah-langkah Mitigasi dan Pemantauan

Dengan informasi ini, masyarakat dan pihak terkait di IKN dapat merasa lebih tenang meskipun lonjakan gempa-gempa kecil hingga menengah di sekitar Kalimantan meningkat.

Namun, tetap penting untuk terus memantau perkembangan geologi dan memastikan bahwa semua langkah mitigasi risiko diterapkan untuk menjaga keamanan dan stabilitas kawasan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *