VEGASHOKI88 – Penemuan Tengkorak Berusia 31.000 Tahun Sebuah tim ilmuwan telah menemukan tengkorak manusia berusia 31.000 tahun dengan bagian kaki kiri bawahnya diamputasi secara bedah, menurut laporan di Newsweek.
Ini dianggap sebagai kasus amputasi anggota tubuh paling awal yang pernah ditemukan, kata outlet
tersebut. Para ilmuwan telah menemukan tengkorak ini di gua Liang Tebo di Indonesia.
Deskripsi dan Temuan
Deskripsi tentang tengkorak ini telah diterbitkan di jurnal Nature. Dikatakan bahwa tulang-tulang tersebut
milik seorang individu muda dari Pulau Borneo yang mungkin telah menjalani operasi amputasi kaki kiri bawah.
Menurut studi tersebut, anak laki-laki ini tidak hanya selamat dari operasi, tetapi juga hidup selama enam hingga sembilan tahun lagi, kata outlet tersebut.
Amputasi Sebelumnya dan Penemuan
Sebelum penemuan ini, kasus amputasi yang berhasil paling awal ditemukan pada tengkorak pria Prancis berusia 7.000 tahun, yang memiliki lengan kiri yang terputus tepat di atas siku.
Pada tahun 2020, tim ekspedisi yang dipimpin oleh arkeolog Australia dan Indonesia menemukan
tengkorak tersebut saat mencari seni prasejarah di gua kapur di Kalimantan Timur, Borneo.
Penemuan ini dianggap sebagai bukti amputasi bedah paling awal yang diketahui, ribuan tahun lebih
awal daripada temuan praktik medis canggih di Eurasia, lapor The Guardian.
Kejutan dan Implikasi Penemuan
Mengenai penemuan terbaru ini, Melandri Vlok, seorang paleopatolog dan penulis bersama makalah dari University of Sydney, mengatakan kepada Newsweek, “Ini adalah kejutan besar bahwa seorang
pengumpul makanan kuno ini selamat dari operasi masa kanak-kanak yang sangat serius dan
mengancam jiwa, bahwa luka tersebut sembuh membentuk tunggul, dan bahwa dia kemudian hidup
selama bertahun-tahun di daerah pegunungan dengan mobilitas yang berubah, menunjukkan tingkat perawatan komunitas yang tinggi.”
Sumber Amputasi dan Statistik Modern
Meskipun penyebab amputasi anggota tubuh individu ini saat ini tidak diketahui, penulis penelitian percaya bahwa tidak mungkin serangan hewan atau kecelakaan lain yang menyebabkan amputasi karena biasanya berakhir dengan patah tulang yang menghancurkan.
Menurut Johns Hopkins Medicine, cedera traumatis menyumbang sekitar 45% amputasi modern, dengan sebagian besar sisanya disebabkan oleh diabetes dan penyakit arteri perifer yang membatasi pasokan darah ke anggota tubuh tertentu.
Hanya sebagian kecil yang disebabkan oleh kelainan genetik, infeksi termasuk sepsis, dan kanker anggota tubuh, kata Newsweek.