VEGASHOKI88 – Viral di masyarakat kegembiraan dalam menaikkan meriam karbit untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri di Pontianak, Kalimantan Barat.
Antusiasme warga terlihat dari unggahan yang diposting oleh akun Instagram @dailypontianak pada Kamis (04/04/2024) dini hari.
Dalam unggahan tersebut, puluhan warga laki-laki terlihat bergerak bersama-sama menaikkan meriam karbit yang sebelumnya disimpan di dasar sungai.
Dengan koordinasi yang baik, meriam karbit berukuran besar itu berhasil diangkat secara perlahan ke daratan.
“Proses menaikkan meriam di Yusuf Karim,” demikian keterangan yang disertakan dalam unggahan tersebut.
Setiap tahun, Kota Pontianak menggelar Festival Meriam Karbit untuk meramaikan tradisi Ramadan dan menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Meriam karbit tersebut terbuat dari kayu balok yang dililit dengan rotan, memiliki diameter sekitar 60 sampai 70 cm, dan panjang mencapai lima hingga tujuh meter.
Untuk menghasilkan suara gemuruh, karbit dimasukkan ke dalam meriam hingga mencapai titik didih tertentu lalu disulut. Getaran dari suara meriam karbit ini dapat dirasakan oleh warga di sekitarnya.
Tradisi Meriam Karbit ini memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan Syarif Abdurrahman Alkadrie, seorang bangsawan Arab pada abad ke-18. Ketika ia tiba di wilayah Sungai Kapuas, ia menembakkan meriam ke arah Beting, yang kemudian menjadi lokasi Masjid Jami dan kesultanan Kadriah, akar dari berdirinya Kota Pontianak.
Selain legenda tersebut, ada cerita lain yang menghubungkan tradisi Meriam Karbit dengan upaya mengusir hantu, terutama kuntilanak, yang dulu sering mengganggu Kota Pontianak.
Raja pertama Pontianak, Syarif Abdurrahman Alkadrie, menghadapi gangguan hantu saat membuka lahan untuk pemukiman. Ia memerintahkan pasukannya untuk mengusir hantu tersebut dengan meriam, dan sejak saat itu, tradisi Meriam Karbit menjadi bagian dari budaya Kota Pontianak.