VEGASHOKI88 – Lembaga Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengidentifikasi spesies baru kepiting tiga warna yang ditemukan di Gunung Kalam, Kalimantan Barat (Kalbar). Penelitian tersebut dilakukan oleh Daisy Wowor dari BRIN Biological and Evolutionary Research Institute dan tim dari National University of Singapore, dan dipublikasikan di jurnal Zootaxa Number 5397 Volume 2 pada 4 Januari 2024.
Spesies kepiting tersebut disebut Lepidothelphusa menneri. Punggung dan tubuhnya memiliki tiga warna berbeda. Kepala dan mata berwarna kuning muda hingga oranye, bagian tengah berwarna ungu tua, dan sepertiga sisanya berwarna putih dan biru muda. Keistimewaan lain dari jenis burung gagak ini terlihat pada bentuk dua buah burung gagak yang berukuran besar.
Kelaparan lebih sedikit terjadi di pihak kanan dibandingkan di pihak kiri. Bukan karena area kecil di sebelah kiri terpotong dan ditumbuhkan kembali, tapi karena bentuknya yang khusus. Gagak tersebut memiliki panjang 10 milimeter dan tubuh kecil sepanjang 8,8 milimeter, kata Daisy. “
Kita lihat burung gagak ini bukan burung pemanjat. Harus hati-hati melihatnya karena burung gagak ini hidup di tepian sungai dan gunung yang panjang. Ditambahkannya, burung gagak ini suka bersembunyi di balik sampah dan dedaunan. Kata Daisy, burung tiga warna itu Jenis burung gagak tersebut adalah Lepidothelphusa cognettii, Lepidothelphusa flavochela, Lepidothelphusa kapur, Lepidothelphusa loi Ia mengatakan terbagi menjadi spesies, di antaranya Lepidothelphusa padawan dan Lepidothelphusa sangon. “Semuanya dari Sarawak Barat, Malaysia Timur,” kata Daisy. Sedangkan spesies baru yang ditemukan, Lepidothelphusa menneri, diberi nama Jochen K Menner.
Menner merupakan orang pertama yang melaporkan keberadaan kepiting ini di Kalimantan dan memfasilitasi pengumpulan sampel sebanyak individu di Sintang. Untuk tujuan penelitian. Status konservasi spesies baru ini masih sulit ditentukan karena belum diketahui wilayah sebarannya.
Donor lokal kini mengumpulkannya untuk dijual di Singapura, Tiongkok, dan Eropa. Kebanyakan kepiting tiga warna memiliki ukuran telur yang kecil dengan kapasitas bertelur yang rendah yaitu sekitar 21 butir. Menggunakan hewan mati ini sebagai hewan peliharaan bisa berbahaya, sehingga status
spesies ini harus dianggap rentan.