VEGASHOKI88 – Zein Alitamara, seorang graphic artist asal Palangka Raya, Kalimantan Tengah, menjadi pelaku yang berusaha menghidupkan semangat kreativitas di Kalimantan. Meskipun industri kreatif di pulau ini belum mencapai sorotan nasional, Zein berdedikasi untuk melibatkan Kalimantan dalam panorama industri kreatif Indonesia. Setelah kembali ke kampung halamannya dari Jakarta, Zein, awalnya mengelola bisnis kuliner keluarga bernama Cengkrama Resto. Meskipun tak berhubungan dengan latar belakang pendidikannya dalam Desain Komunikasi Visual, Zein mendirikan Studio Kurik, sebuah studio kecil yang mencampurkan kecintaannya pada desain dan seni.
Studio Kurik bukan hanya sekadar nama, melainkan juga mengandung harapan akan membawa perubahan positif, khususnya dalam konteks kepeduliannya terhadap lingkungan yang semakin terancam. Studio ini bukan hanya tempat untuk berkreasi, tetapi juga berfungsi sebagai ruang pameran, diskusi, dan workshop. Zein menggunakan Studio Kurik sebagai tempat untuk mempertemukan para kreatif dari berbagai bidang. Mendorong kolaborasi, dan menyelenggarakan acara desain dan seni di Palangka Raya. Dengan inisiatif kecil seperti ini, Zein mulai memperkenalkan dunia desain grafis dan seni di wilayahnya.
Studio Kurik bukan hanya sebagai platform kreatif, melainkan juga menjadi tempat berkarya Zein sebagai desainer poster. Meskipun berasal dari studio kecil di Palangka Raya, karya-karya Zein berhasil meraih pengakuan di festival dan kompetisi desain poster internasional di berbagai negara. Dengan ciri budaya Dayak yang kuat dalam setiap karyanya, Zein berhasil menonjolkan kekayaan budaya Kalimantan dalam karya desainnya.
Dalam mencermati budaya Dayak yang kental di Kalimantan, seperti seni tari, musik, tato, obat-obatan tradisional, flora, dan fauna langka, Zein menemukan inspirasi utama dalam berkarya. Kecintaannya terhadap keunikan dan keeksotisan ini menjadi sumber ide eksentrik yang terus berkembang. Proses pembelajaran dan eksperimen Zein dalam menciptakan karya-karya ini penuh dengan ide dadakan dan acak.
Zein menyadari bahwa Kalimantan belum mampu bersaing dalam industri kreatif nasional, terutama karena kurangnya dorongan atau penggerak untuk kreativitas. Ketiadaan ini membuat masyarakat setempat belum memiliki pemahaman yang memadai terhadap perkembangan industri kreatif. Namun, Zein optimis bahwa kekayaan alam dan budaya Kalimantan dapat menjadi pemicu kreativitas bagi generasi muda di wilayah tersebut.
Melalui Studio Kurik, Zein berharap dapat menginspirasi generasi muda di Kalimantan. Terutama di Palangka Raya, untuk terlibat dalam mengembangkan tradisi ke dalam dunia kreatif. Ia bermimpi untuk menyelenggarakan lebih banyak kegiatan kreatif bersama komunitas dan pelaku seni, seperti festival desain dan seni, workshop, pameran, kompetisi, dan acara kreatif lainnya.
Zein juga berharap dapat menjadi teladan bagi generasi muda dalam mengembangkan industri kreatif di daerah. Keputusannya untuk kembali ke kampung halamannya, meskipun bukan opsi yang dapat diambil semua orang. Menjadi langkah untuk memberikan manfaat melalui potensi yang dimilikinya dan menyebarkan inspirasi ke masyarakat. Ia bercita-cita menjadi bagian dari perubahan melalui karya desain.